Hutan - Pidato tentang kebakaran hutan dan lahan (KARHUTLA). Kebakaran hutan sampai saat ini masih menjadi momok bagi beberapa wilayah. Hutan-hutan habis akibat dilahap sijago merah.
Dalam hal ini, hutan ada yang memang sengaja dibakar dan juga terbakar secara alami. Namun sebagian besar dibakar secara sengaja untuk dijadikan lahan perkebuan.
Kasus-kasus yang masih sering terjadi adalah di Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan. Kedua pulau ini masih memiliki banyak kawasan hutan.
Kebakaran hutan ini bahkan sampai menjadi bencana. Asap yang ditimbulkan memnyebakan jarak pandang berkurang daan juga gangguan saluran pernafasan.
Asap yang ditimbulkan juga menggangu penerbangan, tak pelak banyak kerugian yang terjadi. Bahkan asap juga sampai ke beberapa negara tetangga seperti Malaisya dan Singapura. Kiriman asap terkadang di protes oleh pemerintahan negara tetangga tersebut.
Nah, pada kesempatan ini tim majalah hutan akan memberikan sebuah contoh naskah pidato tentang kebakaran hutan yang dapat menjadi referesnsi anda. Berikut adalah contohnya:
Pembukaan pidato tentang kebakaran hutan
Assalamualaikum Wr Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua
Pertama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kepada Allah SWT, karena atas karunia dan kekuasaanya kita dapat berkumpul dalam acara penyuluhan upaya mitigasi terhadap kebakaran hutan dan lahan.
Shalawat serta salam marilah kita lipahkan pada Nabi kita Muhammad SAW, semoga di yaumil akhir kelak kita mendapat syafaatnya. Amin ya rabbal alamin.
Isi pidato tentang tentang kebakaran hutan
Hadirin sekalian tahun-tahun yang lalu kita banyak dirugikan dengan adanya bencana kebakaran hutan. Udara terkena asap menyebabkan kita dan anak-anak kita terserang ispa.
Lalu lintas darat, udara dan laut terganggu karena penurunan jarak pandang dan masih banyak lagi kerugian lainnya.
Yang miris juga terganggunya pendidikan anak-anak kita di sekolah. Mereka diliburkan karena ada asap yang bisa membahayakan diri mereka. Sederet dampak negatif tersebut sudah saatnya kita hentikan hadirin.
SETUJU KAH HADIRIN???? Semoga setuju.
Hadirin sekalin, kita sebagai warga masyarakat yang berdekatan dengan hutan mesti peduli terhadap hutan. Terutama kasus kebakaran hutan yang terjadi disekitar kita.
Bagaimana caranya? Peduli bagaimana? Kan sibuk!
Kebakaran hutan, Sumber Wikipedia
Kepedulian pertama kita, yakni dari sendiri untuk sadar agar tidak membuka lahan dengan membakarnya secara membabi buta. Yang kedua kita ajak orang disekitar kita untuk tidak melakukan pembakaran hutan.
Yang ketiga kita awasi hutan dan melapor ketika ada kejadian kebakaran hutan. Kita juga mesti tanggap ketika ada api di lahan atau kawasan hutan. Jika memungkinkan kita bisa membantu.
Hadirin sekalian sebagaimana yang kita ketahui saat ini sebagian kita ada yang memiliki lahan garapan di dekat hutan, oleh sebab itu saya juga menyarankan untuk membuka lahan dengan cara selain dibakar.
Awasi, lindungi dan sayangi hutan kita dari ancaman kebakaran hutan agar kelak anak cucu kita masih dapat melihat dan merasakan manfaat hutan.
Hadirin sekalin terkadang kita baru menyesal setelah adanya kejadian. Contohnya kejadian bencana alam kebakaran ini, oleh sebab itu mulai dari sekarang ini mari kita jaga hutan dari kebakaran.
Nah, saya rasa itu saja yang perlu saya sampaikan terkai masalah kebakaran hutan. Saya yakin kita bersama bisa menjaga keberadaan hutan.
Meminimalisir kebakaran hutan dan kerusakan hutan serta bijak memanfaatkan sumberdayanya bisa membuat hutan tetap lestari.
Penutup pidato tentang kebakaran hutan
Akhir kata saya mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penyampaian kata, semoga kita dapat berjumpa lagi dalam pertemuan yang berkah, saya akhiri Wassalamualaikum Wr Wb.
Catatan: anda dapat mencari bahan sebelum berpidato. Dalam hal ini bahan yang dimaksud adalah contoh lokasi yang mengalami kegundulan hutan dan telah mengalami kebakaran hutan.
Hal ini agar memberikan gambaran kepada para audience dan menjadikan pidato tentang kebakaran hutan yang anda sampaikan dapat lebih berisi.
Baca juga: Pidato Tentang Melestarikan Hutan
Tags
Kuliah Kehutanan