Ini Hubungan Penebangan Hutan Dengan Banjir

Hutan - Hubungan Penebangan Hutan Dengan Banjir. Seringkali beberapa wilayah di Indonesia terkena musibah banjir. Banyak kerugian yang ditimbulkan dari adanya banjir. Hampir tiap tahun ada saja kerusakan, maupun dampak lain yang diakibatkan dari banjir.

Salah satu yang paling sering terkena banjir adalah Ibu Kota yakni DKI Jakarta. Salah satu kota terdapat di dunia ini nyaris selalu dilanda banjir saat musim hujan tiba. Beberapa cara mengantisipasi banjir telah dilakukan, namun tetap saja terjadi banjir.

Lalu apa sebenarnya yang salah? Apakah banjir yang terjadi di Jakarta ada hubungannya dengan penebangan hutan?

Foto banjir (sumber ist)

  • Ada banyak penyebab banjir yang terjadi di Jakarta diantaranya
  • Buruknya sistem drainase
  • Menipisnya  lahan/daerah resapan air
  • Prilaku buang sampah sembarangan yang
  • Curah hujan yang tinggi
  • Permukaan laut yang meninggi
  • Genangan yang tak meresap
  • Pendangkalan sungai akibat sampah
  • Penyempitan sungai akibat permukiman dan perkantoran
  • Air kiriman dari daerah lain


Point terakhir yakni air kiriman dari Bogor dan daerah lain di Jawa Barat yang masuk ke Jakarta dan membuat sungai-sungai di Jakarta meluap sehingga banjir Jakarta terjadi.

Jika dari sudut pandang geografinya memang daerah Jawa Barat berbatasan langsung dengan DKI Jakarta. Jawa Barat pun punya wilayah lebih tinggi dibandingkan Jakarta. Hal ini secara otomatis Jakarta berada di daerah aliran sungai bagian hilir. Hulu sungai terlerak di daerah Jawa Barat dan kemudian mengalir ke Jakarta.

Jika air yang mengalir dalam jumlah besar membuat sungai di Jakarta meluap, kedalaman sungai dan lebar sungai yang tak kuasa menampung air adalah penyebabnya. Ditambah lagi sapah sungai dan sampah bawaan ari sungai yang semakin menghambat laju air menambah banjir sangat berpotensi terjadi.

Lalu apa hubungannya dengan hutan

Ketika air hujan yang jatuh ke bumi namun ia langsung ke tanah dengan jumlah yang banyak dan deras dengan tekanan tinggi maka tanah akan mengalami titik jenuh sehingga kemampuan dalam meresapkan air menjadi sedikit.

Selanjutnya air kan mengalir deras ke sungai dengan skala besar. Lain halnya ketika banyak hutan. Ketika hujan terjadi, hutan secara mutlak mampu menghambat derasnya air yang jatuh ke permukaan bumi dan kemudian diresapkan ke dalam tanah.

Hujan yang jatuh ke hutan tidak secara langsung mengenai tanah, melainkan jatuh ke daun, ranting pohon dan seresah hasil hutan. Hal ini menyebabkan laju atau tekanan dari air hujan ke tanah menjadi kecil sehingga air mudah untuk meresap.

Kemudian air akan menjadi cadangan di dalam tanah yang mengalir secara kontintu ke beberapa aliran bawah tanah dan aliran permukaan.

Sekanrio banjir besar ketika hutan gundul

Dari ulasan diatas, ada juga skenario bagaimana ketika hutan yang gundul menyebabkan banjir yang besar. dan bencana lain.

Tak hanya membuat air yang mengalir ke sungai menjadi tidak terkendali, namun hutan yang gundul juga akan mudah mengalami erosi. 

Terjadinya erosi ketika hujan turun juga memperburuk kondisi sungai karena endapan menumpuk. Sungai mendangkal dan kemudian air meluap. Jika sungai mendangkal maka resiko terjadinya banjir menjadi lebih tinggi.

Hutan mampu menjadi sumber cadangan air

Bayangkan saja ketika air yang membanjiri wilayah di tanah air itu menjadi simpanan. Ya, ketika jumlah luasan hutan ideal untuk menampung air hujan maka sudah pasti airnya akan menjadi cadangan di dalam tanah. Dengan begitu ketika musim kemarau maka ada pasokan air yang akan tetap bisa dinikmati.




Musim hujan banjir dan kemarau tidak ada air

Hal inilah yang menjadi masalah, ketimpangan yang terjadi ketika hujan airnya membanjiri dan ketika kemarau airnya kering. Kasus seperti ini terjadi karena berkurangnya daerah resapan air dalam hal ini yakni hutan.

Hutan memang menjadi aktor protagonis untuk menangkal terjadinya banjir. Namun beberapa aktor antagonis yang membuat kawasan hutan semakin menyempit masih banyak. Hutan dan hujan lalu kemudian banjir dan kekeringan, sebuah hubungan alam yang memang saling berkaitan.

Penebangan hutan dan konversi lahan hutan menyebabkan menyempitnya kawasan hutan dan berkurangnya resapan air. Dampaknya adalah banjir dimana-mana. Perlu kesadaan dan solusi dari hal ini.

Fenomena ini adalah sadar kenapa hutan harus dijaga keberadaanya. Banjir adalah salah satu bencana alam yang sebenarnya bisa di antisipasi dan dimitigasi.

Solusi


Melaksanakan program tebang pilih dan reboisasi

Pohon yang telah ditebang sebaiknya ada penggantinya. Menebang pohon yang telah berkayu kemudian di tanam kembali tunas pohon yang baru. Hal ini ditujukan untuk regenerasi hutan dengan tujuan hutan tidak menjadi gundul.

Buanglah sampah pada tempatnya

Sering kali masyarakat indonesia membuang sampah sembarangan terutama membuang sampah ke sungai, tentu hal ini akan memebrikan dampak buruk di kemudian hari. Karena sampah yang menumpuk bisa menyebabkan terjadinya banjir saat curah hujan sedang tinggi. Pengelolahan sampah yang tepat bisa membantu mencegah banjir.

Rajin Membersihkan Saluran Air

Perbaikan dan pembersihan saluran air tentu harus ada. Di wilayah tertentu bisa diadakan secara gotong royong. Penjagaan ini harus dilakukan secara terus menerus dengan waktu berkala. Hal ini bertujuan agar terjadi hujan deras, air tidak akan tersumbat dan mampu mencegah terjadinya banjir.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama