Hutan - Memangnya ada tanaman obat yang tumbuh di hutan ? Jawabannya jelas ada. Hutan sebagai sumber bahan obat-obatan dan pohon serta tumbuhan obat dari hutan. Pernahkah Anda terfikir bahwa hutan memiliki sumber bahan-bahan obat-obatan?
Foto Ist
Tidak banyak orang mengetahui bahwa hutan mempunyai potensi dalam hal penyimpanan bahan obat-obatan. Kebanyakan orang hanya mengetahui bahwa hutan sebagai sumber air, oksigen dan unsur hara. Namun jika kita menelisik dan memahami lebih dalam, ada berbagai macam tumbuhan obat yang dapat ditemuakn di dalam hutan.
Hutan mempunyai banyak penyusun vegetasi, mulai dari semai, pancang tiang hingga pohon. Ada juga berbagai macam liana, epifit, jenis bunga, tumbuhan bawah dan lainnya yang secara satu kesatuan membentuk ekosistem hutan.
Keberadaan komponen makhluk hidup berupa tumbuhan yang tersimpan di dalam kawasan hutan mempunyai senyawa penyusun di dalam batang, ranting, daun, cabang bunga, akar dan tubuhnya. itulah yang terkadang bisa menjadi bahan obat.
Obat-obat tradisonal juga banyak digunakan masyarakat sekitar hutan. Dengan pemahaman turun menurun dari nenek moyangnya, mereka mengolah berbagai macam tanaman menjadi sebuah ramuan obat atau juga jamu tradisonal.
Sejarah mencatat bahwa pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan obat, Eber papyrus pada 1550 SM di Mesir. 50.000-80.000 tumbuhan berbunga yang digunakan untuk pengobatan di seluruh dunia. 20.000 spesies berasal dari hutan sampai tahun 1985. Beberapa contoh pohon dan tumbuhan di dalam hutan yang memiliki khasiat sebagai obat contohnya:
Pulai (Alstonia scholaris) daunnya dapat dijadikan obat sakit perut, seperti mulas, kembung dan lainnya. Pohon pulai ini banyak ditemukan di kawasan hutan di Pulau Sumatera.
Meniran (Phyllanthus niruri) berkhasiat dalam menyembuhkan penyakit ginjal dan memperlancar buang air kecil.
Jambu biji (Psidium guajava) sebagai mana yang kita ketahui bahwa buahnya memiliki banyak vitamin c dan daunnya dapat dijadikan obat diare. Pohon jambu masih bisa ditemukan di dalam hutan.
Petai China dapat membunuh cacing di dalam perut. Petai China atau juga ada yang menyebutnya lamtoro sudah banyak digunakan warga sekitar hutan untuk obat cacingan.
Pohon jarak getahnya dapat digunakan sebagai cairan antiseptik obat sariawan dan gangguan pada mulut seperti bau mulut dan sakit gusi.
Baca juga: keuntungan menjaga hutan
Daun Sambiloto dapat meredakan demam, penawar racun, desentri, malaria, tifus, sakit perut dan banyak lainnya.
Buah Mengkudu obat asma, kembung, muntah-muntah, mengatasi terjadinya keracunan, sakit kepala, bisul dan lainnya.
Alang-alang, dihutan ada banyak tumbuhan alang-alang, sebagaimana yang kita ketahui bahwa alang-alang ini punya banyak khasiat seperti meredakan demam, panas badan tinggi, menghentikan pendarahan, dan banyak lagi.
Beberapa tumbuhan bawah dan perdu seperti jahe, kunyit, pala, kencur, cempokak, putri malu temulawak, ciplukan dan lainnya adalah sumber obat-oatan yang bisa ditemukan dari dalam hutan maupun disekitar hutan.
Lalau bagaimana cara mengetahui atau mengidentifikasi adanya tumbuhan obat di dalam kawasan hutan? Tumbuhan obat dari hutan bisa diketahui dengan cara melakukan sebauah kajian atau penelitian.
Analisis vegetasi tumbuhan yang ada, dapat menemukan potensi-potensi tanaman obat huta. Hal ini seperti yang dilakukan oleh beberapa peneliti, salah satunya Supriyanto dkk yang meng inventarisasi jenis tumbuhan obat di Hutan Mangrove Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai Lampung Timur (Dalam Jurnal Sylva Lestari) Hasilnya menunjukan bahwa ditemukan 7 tanaman obat di dalam kawasan hutan yaitu
- Api-api (Avicennia marina) untuk rematik, cacar, borok, dan sakit gigi.
- Jeruju (Acanthus ilicifolius) untuk bisul, kanker, rematik, perangsang libido, asma, pembersih darah, kulit terbakar, gigitan ular, dan cacingan.
- Nipa/ Nipah (Nypa fruticans) untuk asma, diabetes, kusta, rematik, dan dipatuk ular.
- Bakau (Rhizophora apiculata) untuk anti diare, anti muntah, menghentikan pendarahan luka, dan anti septik.
- Beluntas/ Luntas (Pluchea indica) untuk demam, borok, rematik, kudis, sinusitis, dan bau badan.
- Jenu (Derris trifoliata) untuk pencuci perut dan dapat mengurangi pengaruh penyakit gizi pada anak-anak.
- Tapak kuda (Ipomoea pescaprae) untuk luka, bisul, disengat ubur-ubur, rematik, nyeri persendian /pegal-pegal, wasir, korengan, gigitan, dan sengatan binatang.
Penelitian semacam itu penting dilakukan untuk menemukan obat-obatan yang nantinya dapat bermanfaat untuk manusia. Apalagi kita paham bahwa kawasan hutan di Indonesia sangat luas. Ini mengisaratkan adanya bank obat di dalam hutan.
Nah itulah pembahasan mengenai hutan sebagai sumber obat-obatan dan tumbuhan obat dari hutan.
Tags
Manfaat Hutan